Mengenal Awan Pileus yang Warnanya Bisa seperti Pelangi

Kalau kamu mendapati awan cumulus seolah memiliki topi, itu adalah awan pileus. Oleh karena posisinya, awan tersebut juga disebut sebagai cap cloud atau scarf cloud. 

Awan pileus merupakan awan kecil yang umumnya berbentuk horizontal, seperti lentikular yang muncul di atas awan lain. Biasanya awan ini ada di bawah awan cumulus atau cumulonimbus. 

Biasanya, kemunculan awan pileus cukup singkat alias sebentar. Awan ini bisa menghilang seiring posisi awan utama di bawahnya yang naik melalui proses konveksi, melansir Sky Brary.

Proses pembentukan awan pileus

Awan pileus terbentuk ketika udara yang mengelilingi awan di bawahnya, bisa cumulus atau cumulonimbus, naik begitu cepat. Selanjutnya, udara tersebut mengembun atau mengalami kondensasi. Udara yang mengembun lalu membentuk formasi seperti payung atau tudung halus sehingga menjadi awan pileus, melansir WHSV.

Selain proses tersebut, awan pileus juga dapat terbentuk di puncak pegunungan. Di luar itu, awan pileus bisa juga mengelilingi awan pyrocumulus yang terbentuk saat gunung berapi meletus dan awan jamur akibat ledakan nuklir tinggi.

Kenapa awan pileus bisa berwarna-warni?

Awan pileus tidak selalu berwarna-warni, ya, Guys. Adanya warna tambahan ini akibat dari pembiasan cahaya. Tepatnya, ketika tetesan air kecil atau kristal es menyebarkan cahaya matahari.

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), peristiwa ini relatif jarang terjadi. Pasalnya, awan pileus biasanya memiliki banyak tetesan air atau kristal es. Sementara, warnanya dapat muncul ketika sinar matahari hanya bertemu beberapa tetesan dalam satu waktu, melansir Dev Discourse.

Oleh karenanya, awan pileus berwarna-warni umumnya terjadi pada awan yang baru terbentuk. Plus, perlu sudut matahari rendah dan ukuran pileus yang pas sehingga bisa memunculkan warna unik.

Apakah awan pileus menandakan sesuatu?

Meski tampak ciamik, awan pileus dapat menandakan sesuatu, lho. Bukan yang mistis-mistis, kok.Namun, awan ini kerap dijadikan indikator cuaca buruk. Pasalnya, pileus yang muncul di atas awan cumulus sering menandakan adanya transformasi menjadi awan cumulonimbus. Alasannya karena terdapat arus naik yang kuat dalam awan. Whats This Cloud menyebutkan, awan pileus juga dapat menjadi pertanda badai akan datang. Terlebih jika berada di atas awan cumulonimbus. 

Awan pileus dengan warna-warni memang cukup jarang terjadi. Tidak heran kalau kemunculannya membuat siapa saja merasa takjub.