Manusia Butuh Humor

Manusia memiliki kecenderungan untuk memiliki selera humor. Asal usul kata “humor” berasal dari bahasa Latin dan awalnya tidak terkait dengan kelucuan. Awalnya, “humor” merujuk pada cairan tubuh yang menjaga keseimbangan kesehatan manusia. Mungkin ketika kita tertawa, hal tersebut dapat menjaga keseimbangan mental dan berdampak pada kesehatan fisik. Oleh karena itu, istilah “humor” mungkin digunakan untuk mencerminkan keseimbangan tersebut.

Menurut Bergson, hanya manusia yang memiliki sifat lucu. Makhluk selain manusia tidak memiliki unsur lucu. Ketika makhluk selain manusia dianggap lucu, biasanya karena ada asosiasi dengan manusia. Sebagai contoh, ketika melihat monyet naik sepeda, kita menilainya sebagai lucu karena monyet tersebut meniru perilaku manusia. Jadi, yang dianggap lucu bukanlah monyetnya, melainkan kemiripannya dengan manusia. Jika monyet tidak menunjukkan tingkah laku mirip manusia atau sesuai dengan insting alaminya, maka tidak akan terlihat lucu bagi kita.

Humor dapat membuat hal-hal berat terasa lebih ringan dan membantu menghadapi kehidupan dengan santai. Bahkan dalam situasi sulit, menganggap candaan sebagai bentuk perlindungan diri dapat membuat tanggapan kita menjadi lebih ringan. Simon Wiesenthal, seorang aktivis Austria, menyatakan bahwa “Humor is the weapon of unarmed people.” Humor menjadi senjata bagi masyarakat yang tidak memiliki senjata, membantu mereka tersenyum dalam situasi yang sulit. Mungkin nenek moyang kita memiliki tingkat humor yang tinggi. Meskipun dijajah selama tiga ratus lima puluh tahun, mereka tetap bisa tertawa dan tetap santai. Mungkin para penjajah malah merasa bosan. Ketika ada niat untuk menyakiti, namun kita tidak merasa terluka dan malah menanggapinya dengan tawa, orang yang mencoba menyakiti akan merasa kesal. Dengan cara ini, kehidupan terasa lebih mudah dihadapi.

Betul sekali! Humor memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Berikut beberapa alasan mengapa humor sangat dibutuhkan:

1. Meningkatkan Kesehatan Mental: Tertawa dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Humor membantu kita melihat sisi positif dari situasi sulit.

2. Membangun Hubungan Sosial: Humor seringkali menjadi jembatan untuk menjalin hubungan. Tertawa bersama dapat memperkuat ikatan antara teman, keluarga, atau rekan kerja.

3. Meningkatkan Kreativitas: Humor dapat merangsang cara berpikir yang lebih kreatif. Dalam keadaan santai, pikiran kita lebih terbuka untuk ide-ide baru.

4. Memperbaiki Suasana Hati: Ketika merasa down, menonton komedi atau mendengar lelucon dapat segera mengubah suasana hati menjadi lebih baik.

5. Membantu Mengatasi Kesulitan: Humor dapat menjadi alat untuk menghadapi situasi sulit. Menggunakan humor untuk meredakan ketegangan bisa membuat masalah terasa lebih ringan.

6. Meningkatkan Daya Tarik Sosial: Seseorang yang memiliki selera humor yang baik sering dianggap lebih menarik dan mudah didekati.

7. Meningkatkan Kesehatan Fisik: Tertawa dapat meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat sistem imun, dan bahkan meredakan nyeri.

Mengintegrasikan humor dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencari tawa di setiap kesempatan!